Siapa yang suka dibohongi? Atau sejujurnya, siapakah yang suka berbohong bila  berkata jujur malah akan melegakan. Toh pada kenyataannya, manusia kerap  melakukan kebohongan.
Pada umumnya, berbohong dilakukan manusia untuk  melindungi diri dari  segala bentuk hukuman atau tekanan atas tindakan yang  dinilai salah  oleh aturan atau nilai sosial secara normatif. Secara naluri,  semua  mahluk memang memiliki kemampuan untuk melindungi dirinya, pada manusia   berbohong adalah satu di antara mekanisme pertahanan diri.
Manusia bisa  berbohong ketika sudah mencapai tahap perkembangan  psikologis yang dapat  membedakan khayalan dan kenyataan. Menurut Dr  Miriam Stoppard dalam bukunya  Panduan Kesehatan Keluarga, manusia mulai melakukan kebohongan pada usia  3 tahun atau 4 tahun.
"Misalnya, jika seorang bayi berusia 15 bulan  dihukum oleh ibunya  karena mencoret tembok dengan cat air. Saat ia menggelengkan  kepala,  itu artinya ia berbohong," tulis Dr Miriam.
Dr Miriam menjelaskan  hal itu bisa saja terjadi karena si anak  benar-benar lupa akan tindakannya atau  anak merasa ia tak seharusnya.  Terlebih, lanjut Dr Miriam, anak semata tidak  mampu membedakan mana  khayalan dan kenyataan.
Pada situasi yang lebih  kompleks, hukuman fisik yang diberikan atas  sebuah kebohongan malah akan  mendorong manusia untuk melakukan lebih  banyak kebohongan. Mekanisme pertahanan  diri berupa rasa ketakutan  mendapat hukuman membuat manusia "terpaksa" harus  melakukannya.
Dr Miriam menyarankan, untuk menghindari sifat pembohong  pada manusia,  memberi pemahaman sejak dini merupakan faktor kunci. Jelaskan  secara  bijak mengapa berbohong itu salah lalu berikan contoh yang bisa   dipahami.
"Meledek anak yang ngotot membual atau memberi hukuman fisik  malah akan  mendorong sang anak menjadi pembohong ulung," kata Dr Miriam.
fotonya bagus...
BalasHapus